Annyeonggg... Di postingan kedua kali ini saya akan membahas
sesuatu yang mengganggu pikiran saya. Ingat postingan pertama saya? Menghilangkan Kutu Daun dengan Pestisida Alami
Nah disitu saya juga melihat sebuah keanehan lain. Fakta
lain
Pasca seledri diberi pestisida , semut yang kabur kembali
namun dia datang dengan membawa kutu daun pergi. Saya berfikir, “wah, baik
sekali si semut ini”. Bayangkan mereka mau mengangkut kutu daun 1 per 1
Lantas saya teringat film doraemon zaman saya kecil, semut
mengangkut beberapa hewan untuk diberi mkan dan bersibiosis mutualisme. Saya
yang tadinya berfikir semut akan memakan si kutu daun ini, langsung berfikir
(wkwk maafkan saya yg terlalu mikirkan hal sepele seperti ini T_T) bagai mana
kalau ternyata mereka bersimbiosis. Namun, bagaimana si semut menjadi
menguntukan untuk aphid ini dan aphid ini dapat menguntungkan bagi semut?
Sebelum kita membahas kutu dan semut tentu kalian sudah
paham apa yang disebut simbiosis mutualisme bukan? Simbiosis mutualisme adalah
suatu hubungan timbal balik yang saling menguntungkan satu sama lain. Dalam
kasus ini semut dan kutu daun
Setelah membaca beberapa referensi saya mendapatkan suatu
hal yangbaru, karena faktanya mereka benar-benar bersimbiosis mutualisme.
Ketika bermetabolisme, kutu daun akan menghasilkan zat ekskresi berupa zat
manis yang kemudian mengundang para semut datang. Setelah itu semut menggunakan
hasil eksresi tersebut untuk dikonsumsi, sehingga ini jelas menguntungkan bagi
si semut. Nah karena merasa diuntungkan, semut akan membantu kutu daun ketika
bahaya mengancam seperti saya yang menyemprotkan pestisida atau ketika pasokan nutrisi yang dibutuhkan
kutu daun ini habis. Ketika hal tersebut terjadi, semut akan mengangkut kutu
daun ke tempat yang aman atau kesarang mereka hingga mereka menemukan kembali
tempat baru untuk si kutu daun tersebut. Semut dapat pasokan makanan gratis dan
kutu daun pun aman dari bahaya. Pintar bukan?
Komentar
Posting Komentar