Oshibana, herbarium bunga kering yang cantik

 

Bunga mekar tentu selalu terlihat cantik, tak jarang tangan rasanya sangat gatal untuk memetiknya. Walaupun itu bukan ide yang bagus, saya tahu benar dengan memetik bung yang sedang saya lihat maka bunga tersebut tidak akan bertahan lama alias rusak, hancur dan akhirnya terbuang sia sia :(

Nah saya ingin sedikit bercerita tentang membuat oshibana ini, saat saya wisuda saya mendapat buket bunga cukup banyak dan saat itu saya bigung mau diapakan bunga tersebut. Tentu saja saya sangat ingin mengabadiakan bunga bunga yang cantik tersebut dan mengenangnya. But how? Maka saat itu saya terpikir untuk dibuat oshibana saja. Dan ternyata itu memang ide yang bagus.

Sebelum kedalam praktiknya mari kita bahas dahulu apa sebenarnya oshibana itu. Oshibana adalah teknik mengeringkan bunga dengan cara ditekan atau dipres yang kemudian dirangkai menjadi sebuah karya seni yang indah. Diambil dari kata oshi yang berarti tekan dan bana/hana yang berarti bunga. Oshibana sendiri berasal dari Jepang yang mulai diperkenalkan sejak abad ke-16

Teknik mengepres bungan ini hampir mirip dengan pembuatan herbarium kering. Tujuannya adalah untuk mengurangi kadar air yang ada pada tanaman tersebut. Karena kadar air disetiap tanaman berbeda-beda maka waktu yang diperlukan pun berbeda beda (biasanya saya paling lama seminggu sudah jadi hehe). Selain itu pembuatannya yang sederhana membuat bunga ini dapat kering tanpa bahan kimia apapun.


Bahan yang diperlukan dalam pembuatan oshibana cukup sederhana, yaitu kertas yang dapat meyerap air dengan mudah seperti kertas buram atau koran, dan pengepres (bisa kayu, buku, atau bahkan lemari hehe). Banyak teknik yang dapat digunakan. Teknik pertama anda dapat menumpuk kertas, lalu menata bunga yang akan dikeringkan. Lalu ditutup kembali. Anda dapat melakuknya berulang jika ingi membuat banyak. Setelah itu diprees atau ditekan. Agar mempercepat proses pembuatan anda dapat menjemur tumpukan tersebut dibawah sinar matahari. Tapi awas jangan sampai kehujanan yah.. setelah itu jangan lupa dibuka dan dicek tiap hari, karena jika tidak akan berpotensi membutaya berjamur. Selai itu kertasnya juga jangan lupa disetrika setiap hari agar mengurangi air yang telah diserap oleh kertas tersebut. Proses pembuatan yang cukup rumit ini memang membutuhkan ketekunan tapi hasilnya pasti tidak akan mengecewakan. Karena semakin cepat proses pengeringan maka bunga atau tanaman akan tetap memiliki warna aslinya.

Teknik pembuatan kedua yang lebih sering saya gunakan karena simple adalah dengan menyimpannya dalam sebuah buku. Cukup memilih buku yang akan kita gunakan (kalau bisa buku yang cukup tebal yah), lalu kita sisipkan bunga tersebut. Tinggal cek setiap hari dan lihat perkembangan hasilnya.


Untuk pemilihan tanaman yang akan digunakan dalam pembuatan oshibana sangat bebas dan beragam sesuai dengan selera. Bahkan bunga dan rumput liar pun akan terlihat sangat cantik jika dibuat oshibana.

Setelah memiliki bunga kering kita bisa merangkainya menjadi pembatas buku, lukisan bahkan gantungan kunci. Saya sendiri menggunakannya sebagai penanda dan pembatas buku.

Hasilnya cantik sekali… dan prosesnya mudah sekali bukan? Selamat mencoba… :)

Jika ada pertanyaan dan pengalaman silakah tanyakan di komentar yaaa XD

Saya lebih banyak membuat oshibana bunga melati, kebetulan saya punya tanamannya. satu hal yang menarik, sejak saya rajin membuat oshibana sepertinya bunga melati ini hampir setiap hari mekar
Saya lebih banyak membuat oshibana bunga melati, kebetulan saya punya tanamannya. satu hal yang menarik, sejak saya rajin membuat oshibana sepertinya bunga melati ini hampir setiap hari mekar


Komentar